Rabu, 02 Januari 2013

3 TANDA ORANG YANG PALING BAHAGIA

Ada yang mengatakan :
اَسْعَدُ النَّاسِ مَنْ لَهُ قَلْبٌ عَالِمٌ ، وَبَدَنٌ صَابِرٌ ، وَقَنَاعَةٌ بِمَافِيْ الْيَدِ   
“orang yang paling berbahagia adalah orang yang mempunyai hati ‘alim, badan sabar, dan puas dengan apa yang ada di tangannya.”

Syarah :
Hati ‘alim adalah yang menyadari bahwa Allah senantiasa menyertainya dimanapun dia berada
Badan sehat adalah sabar dalam menunaikan perintah agama dan dalam menghadapi bencana
Puas dalam menerima apa adanya adalah sikap puas yang mendasar di kala tidak melihat harapan yang lain.
(Nashoihul ‘Ibad)

3 HAL PENYEBAB CELAKA

Dari Ibrahim An-Nakha’I ra. :

اِنَّمَا هَلَكَ مَنْ هَلَكَ قَبْلَكُمْ بِثَلاَثِ خِصَالٍ : بِفُضُوْلِ اْلكَلاَمِ ، وَفُضُوْلِ الطَّعَامِ ، وَفُضُوْلِ اْلمَنَامِ .
“sesungguhnya orang-orang sebelum kamu itu celaka hanya lantaran tiga perkara, yaitu kelewat banyak bicara, kelewat banyak makan dan kelewat banyak tidur.”
Syarah :
Bicara dianggap kelewat batas, jika membicarakan sesuatu yang tidak menyangkut kebaikan agama maupn dunia. Berlebihan dalam makan, yaitu memakan makanan yang tidak mengakibatkan beribadah kepada Allah. Berlebihan dalam tidur, yaitu setelah tidur tidak dipergunakan untuk beribadah.
(Nashoihul ‘Ibad)

5 PILAR DASAR DINUL ISLAM


عَنْ اَبِىْ عَبْدِ الرَّحْمنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ اْلخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ  سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ بُنِيَ اِلإِسْلاَمُ عَلىَ خَمْسٍ : شَهَادَةِ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَاِقَامِ الصَّلاَةِ وَاِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ (رواه البخاري و مسلم )

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin ‘Umar bin Khattab ra. Ia berkata “saya mendengar Rsulullah SAW. Bersabda : “Islam itu didirikan atas lima dasar, yaitu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat berhaji ke Baitullah, dan berpusa dibulan Ramadhan. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Selasa, 01 Januari 2013

PERINTAH AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR

عَنْ اَبِى سَعِيْدٍ الْحُذْرِيِّ رَضِيَ الله عنه قال سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ . (رواه مسلم )
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri ra. Ia berkata “saya mendengar Rasulullah SAW. Bersabda : “Barang siapa di antara kamu melihat kemungkaran hendaklah ia merubah dengan tangannya (kekuasaan), jika tidak bisa maka dengan lisannya, jika tidak bisa lagi maka dengan hatinya, dan yang terakhir itu adalah selemah-lemahnya iman. (HR. Muslim)

CINTAILAH SESAMA SEPERTI MENCINTAI DIRI SENDIRI


عَنْ اَبِىْ حَمْزَةَ اَنَسِ ابِْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ خَادِمِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال : " لاَيُؤْمِنُ اَحَدُكُْمْ حَتَّى يُحِبُّ لِأَخِيْهِ مَايُحِبُّ لِنَفْسِهِ (رواه البخاري و مسلم )
   Diriwayatkan Abu Hamzah Anas bin Malik ra. Pelayan Rasulullah SAW. Dari Nabi SAW. Beliau bersabda : “seseorang itu belum beriman (dengan sempurna), hingga dia menyintai saudaranya sebagai mana ia menyintai dirinya sendiri.” (H.R. Bukhari dan Muslim)