Jumat, 27 Januari 2017

HADIS TENTANG PERINTAH BERTAQWA


 عَنْ اَبِىْ ذَرٍّ جُنْدُبِ بْنِ جُنَادَةَ وَاَبِىْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذِبْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال : " اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَاتَّبِعِ السَّيْئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ" . (رواه الترمذي )
Diriwayatkan Abi Dzar Jundub bin Junadah dan Abu AbdurrahmanMua’adz bin Jabal ra. Dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda : “Bertaqwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, Dan iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik pasti menghapusnya, dan bergaulah dengan sesama manusia dengan akhlak yang baik.” (H.R. Tirmidzi)  

Rabu, 19 Agustus 2015

kebersihan hati tercermin dari tingkah laku lahiriah


أَلآَ  َإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَُحَتْ صَلَُحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ اَلا َوَهِيَ الْقَلْبُ (رواه البخاري و مسلم)
" Ketahuilah, bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging, jika ia baik, maka baiklah jasad seluruhnya, dan jika ia rusak, maka rusaklah jasad seluruhnya, ketahuilah! itulah hati (kalbu)". (HR. Bukhari dan Muslim)

Rabu, 02 Januari 2013

3 TANDA ORANG YANG PALING BAHAGIA

Ada yang mengatakan :
اَسْعَدُ النَّاسِ مَنْ لَهُ قَلْبٌ عَالِمٌ ، وَبَدَنٌ صَابِرٌ ، وَقَنَاعَةٌ بِمَافِيْ الْيَدِ   
“orang yang paling berbahagia adalah orang yang mempunyai hati ‘alim, badan sabar, dan puas dengan apa yang ada di tangannya.”

Syarah :
Hati ‘alim adalah yang menyadari bahwa Allah senantiasa menyertainya dimanapun dia berada
Badan sehat adalah sabar dalam menunaikan perintah agama dan dalam menghadapi bencana
Puas dalam menerima apa adanya adalah sikap puas yang mendasar di kala tidak melihat harapan yang lain.
(Nashoihul ‘Ibad)

3 HAL PENYEBAB CELAKA

Dari Ibrahim An-Nakha’I ra. :

اِنَّمَا هَلَكَ مَنْ هَلَكَ قَبْلَكُمْ بِثَلاَثِ خِصَالٍ : بِفُضُوْلِ اْلكَلاَمِ ، وَفُضُوْلِ الطَّعَامِ ، وَفُضُوْلِ اْلمَنَامِ .
“sesungguhnya orang-orang sebelum kamu itu celaka hanya lantaran tiga perkara, yaitu kelewat banyak bicara, kelewat banyak makan dan kelewat banyak tidur.”
Syarah :
Bicara dianggap kelewat batas, jika membicarakan sesuatu yang tidak menyangkut kebaikan agama maupn dunia. Berlebihan dalam makan, yaitu memakan makanan yang tidak mengakibatkan beribadah kepada Allah. Berlebihan dalam tidur, yaitu setelah tidur tidak dipergunakan untuk beribadah.
(Nashoihul ‘Ibad)

5 PILAR DASAR DINUL ISLAM


عَنْ اَبِىْ عَبْدِ الرَّحْمنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ اْلخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ  سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ بُنِيَ اِلإِسْلاَمُ عَلىَ خَمْسٍ : شَهَادَةِ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَاِقَامِ الصَّلاَةِ وَاِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ (رواه البخاري و مسلم )

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin ‘Umar bin Khattab ra. Ia berkata “saya mendengar Rsulullah SAW. Bersabda : “Islam itu didirikan atas lima dasar, yaitu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat berhaji ke Baitullah, dan berpusa dibulan Ramadhan. (H.R. Bukhari dan Muslim)